Tinggalkan komentar

Ketika Bapak Pulang

Malam sebelumnya aku bermimpi kurang bagus. Perasaanku tidak enak sejak bangun tidur. Menebak-nebak apa yang akan aku hadapi. Biasanya aku tidak pernah hirau dengan mimpi-mimpi. Karena mimpi itu bunga tidur. Tapi kali ini tidak. Sampai sms itu masuk ke hp ku.
“Mbak, bapak jatuh. Sekarang sudah ga bisa apa2. Mbak ga usah panic. Biar aku yang ngurusin. Aku Cuma sekedar ngasih tau.”
Pyaaar. Mimpiku terjawab. Bapak sakit lagi. Mungkin seperti biasa. Karena bapak memang pernah terkena stroke dua kali. Tapi Alhamdulillah beliau bisa recover.
Aku panjatkan doa. Mudah2an bapak bisa membaik. Aku berkegiatan sperti biasa.
Sore hari. Belum sampai aku di rumah. Adikku kembali nelpon. “Mbak, bapak dah pulang.” Rasanya ga percaya. Aku pengin bapak bagun lagi. Dan beliau hanya tidur sesaat.
Bapak. Lemah lunglai rasanya seluruh tubuhku. Satu hal yang paling aku sesali sampai saat ini, aku belum sempat meminta maaf ke bapak. Aku belum sempat mengabulkan permintaannya untuk melakukan operasi pada matanya.
Bapak, maafkan aku anakmu. Kenapa Bapak tidak menunggu?
Kini Bapak sudah pulang. Aku selalu berharap Bapak mendapatkan lagi penglihatannya di surga. Mendapatkan tempat yang terindah, dan diterima semua amal ibadahnya.
Aku mohon kepada kalian semua yang masih memiliki bapak jangan lah engkau membuat bapak mu menangis karna suatu saat kamu yang akan menangisi bapak mu. Sayangi dia. Karena kita ga tau siapa yang pulang duluan.

Tinggalkan komentar